APM Picture

  • Replace This Text With Your Featured Post 1 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 3 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 4 Description.

Kamis, 02 Mei 2013

Pergerakan Nasional Di Indonesia

Pergerakan Nasional Di Indonesia


Pergerakan nasional di Indonesia tentunya tidak lepas dari pengaruh ideology dari seluruh dunia yang masuk ke Indonesia semenjak politik etis di berlakukan. Politik etis sendiri adalah politik balas budi yang dilakukan belanda kepada Indonesia  yang  salah satunya memberi peluang kepada sebagian kecil masyarakat Indonesia untuk memperoleh pendidikan yang setara layaknya warga belanda yang tinggal di hindia belanda. Berikut saya paparkan berbagai Organisasi Politik di Indonesia yang  mewakili 4 ideology  dunia pada masa pergerakan nasional
 

1. SI- Sarekat Islam (Pan-Islamisme)
  Sarikat  Islam  merupakan  organisasi  massa  pertama di Indonesia yang lahir tahun 1912 sebagai penjelmaan dari  Sarikat Dagang Islam di Surakarta.SDI dibentuk  tahun 1911 diketuai H. Samanhudi  dengan dasar agama yaitu Islam dan ekonomi. SDI dimaksudkan untuk membela kepentingan pedagang  Indonesia dari ancaman pedagang Cina. Namun dalam kenyataannya kegiatan SDI meluas. Atas prakarsa HOS. Cokroaminoto, nama SDI diubah menjadi Sarekat Islam dengan maksud untuk memperluas anggota, tidak terbatas pada pedagang melainkan terbuka bagi semua lapisan masyarakat yang beragama Islam. Berdasarkan Akte Notaris 10 September 1912, ditetapkan tujuan SI yaitu:
1)  Memajukan perdagangan.
2) Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha modal.
3)  Memajukan kehidupan rohani dan jasmani penduduk pribumi.
4)  Memajukan agama Islam. 

Kongres SI pertama dilakukan pada bulan Januari 1913 di Surabaya, dimana SI bukan  partai politik. HOS. Cokroaminoto dipilih sebagai ketua dan Surabaya sebagai pusat kedudukan Sarekat Islam.
Dalam  konggresnya  di  Solo  dinyatakan  Sarekat  Islam  hanya  terbuka  untuk  bangsa Indonesia. Agar  SI tetap menjadi organisasi rakyat, dilakukan pembatasan terhadap masuknya pegawai negeri sebagai anggota. Keanggotaan SI berkembang pesat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di pihak kolonial Belanda. Sehingga permohonan SI sebagai badan  hukum  ditolak dan hanya diperbolehkan berdiri secara lokal. Dengan keadaan demikian, para tokoh SI membentuk Cntral Sarikat Islam (CSI) yang berkedudukan di Surabaya. Tugas CSI adalah membantu dan memajukan SI lokal serta mengadakan mengadakan kerjasama antar SI lokal.
Dalam perkembangannya SI meningkat pesat, namun pecah menjadi 2 yaitu:
1)  Kelompok nasionalis religius (golongan  kanan) dikenal sebagai SI putih     yang berpusat di Jogjakarta dan dipimpin HOS. Cokroaminoto.
2)  Kelompok ekonomis dogmatis (golongan  kiri) dikenal sebagai SI merah yang berpusat di Semarang dan dipimpin Semaun dan Darsono.

2.PI-Perhimpunan Indonesia  (Demokrasi-Liberal)
Perhimpunan  Indonesia  semula bernama Indische Vereneiging (1908). Kegiatan PI (1925) meliputi propaganda di Indonesia dan  luar  negeri. Organisasi PI bersifat nasional demokratis dan anti kolonial. Kegiatan organisasi PI adalah pernah mewakili Indonesia dalam kegiatan Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, Liga Demokrasi Internasionl, Konggres Wanita Internasional dan berhubungan dengan Komunis Internasional. Kegiatan ini dilakukan dalam kurun waktu 1926-1927.
Kegiatan Perhimpunan Indonesia  di  Eropa dan  pengaruhnya yang  makin  kuat mulai dicurigai Belanda. Tuduhan akan mengadakan pemberontakan dijadikan dalih  untuk melakukan  penggeledahan terhadap pemimpin PI (Juni  1927). Empat pemimpinnya ditangkap dan diadili  kolonial yaitu  M.  Hatta, Nazir  Datuk Pamuncak, Ali Sastroamijoyo dan Abdul Majid  Joyoadiningrat. Mereka tidak terbukti  dan  dibebaskan, namun gerak geriknya diawasi dengan ketat.
Dalam kurun waktu yang sama, organisasi PKI berkembang pesat dengan menyusup ke dalam SI. Setelah merasa cukup kuat, tahun 1926-1927 dilakukan gerakan pemberontakan di Jawa Barat,Jawa Tengah dan Sumatra. Pemberontakan dapat dipadamkan dengan korban dalam jumlah besar. Hal ini membawa kerugian besar bagi perkembangan pergerakan kebangsaan, dimana dijadikan alasan colonial untuk bersikap keras.

3. PNI- Partai Nasional Indonesia (Nasionalisme)
Dalam situasi demikian muncul PNI yang didirikan di Bandung pada 4 Juli 1927. PNI bersikap anti kolonialisme dan non kooperasi, tetapi berusaha menggalang persatuan dengan partai lain untuk mencapai cita-cita. PNI mengadakan pembelaan terhadap pimpinan PI dan menyebarluaskan konsep nasionalismenya. Usaha PNI: Membentuk PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia) Federasi ini dibentuk dalam konferensi 17-18 Desember 1927 di Bandung. PPPKI beranggotakan PNI, SI, Budi  Utomo, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, Indonesische Studieclub dan Algemeene Studieclub. PPPKI berusaha mencapai:
a)  Persamaan arah aksi  kebangsaan,  memperkuatnya  dengan  memperbaiki organisasi dan melakukan kerjasama dalam perjuangan.
b)  Menghindarkan perselisihan antar anggota yang hanya akan merugikan perjuangan.
Adapun  perkembangan federasi PPPKI kurang pesat, karena setiap organisasi berusaha mengedepankan ciri dan sifat organisasinya. Sehingga secara perlahan lahan banyak  anggota yang meninggalkan federasi ini.
Kemajuan  yang  dicapai  organisasi  pergerakan  menimbulkan  kecemasan  kalangan reaksioner Belanda di Indonesia. Isu PNI akan mengadakan pemberontakan dijadikan  dasar untuk  penggeledahan dan penangkapan pemimpinnya (24  Des  1929). Terhadap  peristiwa ini, kalangan pergerakan kebangsaan melakukan protes. Para pimpinan PNI diadili dan dijatuhi hukuman penjara. Soekarno melakukan pembelaan dengan pidato Indonesia Menggugat. Peristiwa ini mengakibatkan banyak pimpinan PNI dipenjara. Sehingga atas inisiatif Mr. Sartono, PNI dibubarkan pada 25 April  1931.

4.PKI-Partai Komunis Indonesia (Komunisme)
Marxisme dibawa Sneevliet (Belanda) ke Indonesia. Pada 9 Mei 1914 di Semarang oleh Sneevliet, Brandsteder, Dekker dan Bersgma didirikan Indische Social Democratische Vereneiging (ISDV). ISDV  tidak mampu menghimpun rakyat, sehingga dilakukan penyusupan ke SI dan berhasil mempengaruhi massa SI (menjadi SI merah). Bulan Mei 1920 ISDV diubah menjadi Partai Komunis Hindia dan pada bulan Desember 1920 diubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia, dengan ketua Semaun. PKI mengadakan pemberontakan di  Jawa  barat, Jawa tengah dan Jawa  timur (1926) serta  Sumatra barat  (1927). Pemberontakan dapat dipadamkan dan PKI dibubarkan pemerintah kolonial Belanda.

Demikian, pengaruh yang sedemikian besar tersebut ternyata juga mampu membawa Indonesia ke Kemerdekaannya. Setiap ideologi tentunya memiliki kebaikan dan kejelekannya masing-masing. Tugas kita adalah menyaring semua itu dan membawa Indonesia ke keadaan yang lebih baik.

SALAM PEMUDA ! SALAM MAHASISWA !


Tidak ada komentar: