14
Pembantaian Umat Manusia yang Disebut Genosida
Genosida atau genosid adalah sebuah
pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau
kelompok dengan maksud memusnahkan (membuat punah) bangsa tersebut. Kata ini
pertama kali digunakan oleh seorang ahli hukum Polandia, Raphael Lemkin, pada
tahun 1944 dalam bukunya Axis Rule in Occupied Europe yang diterbitkan di Amerika
Serikat. Kata ini diambil dari bahasa Yunani genos (“ras”, “bangsa” atau “rakyat”)
dan bahasa Latin caedere (pembunuhan).
Genosida merupakan satu dari empat
pelanggaran HAM berat yang berada dalam yurisdiksi International Criminal Court.
Pelanggaran HAM berat lainnya ialah kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan
perang, dan kejahatan Agresi. Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang no. 26
tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, genosida ialah Perbuatan yang dilakukan
dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan cara membunuh
anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat
terhadap anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang
menciptakan kemusnahan secara fisik sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan
mencegah kelahiran dalam kelompok; memindahkan secara paksa anak-anak dalam
kelompok ke kelompok lain. Ada pula istilah genosida budaya yang berarti
pembunuhan peradaban dengan melarang penggunaan bahasa dari suatu kelompok atau
suku, mengubah atau menghancurkan sejarahnya atau menghancurkan simbol-simbol
peradabannya.
Genosida telah berlangsung sejak
bumi ini berdiri dan menyebabkan penderitaan bagi berbagai bangsa (walaupun ada
kasus genosida yang di karangan untuk tujuan tertentu). Berikut beberapa contoh
kasus genosida yang pernah terjadi di muka bumi.
1. Genosida Kanaan, Genosida ini
dilakukan kepada bangsa kanaan oleh bangsa yahudi. Dalam sejarah, dikatakan bahwa
peristiwa penghukuman bangsa kanaan ini dilakukan karena bangsa kanaan tidak
patuh terhadap Tuhan. Dalam sejarah ke-Kristenan yang disebutkan dalam kitab
Ulangan. Atas perintah Allah bangsa Israel membunuh bangsa Kanaan (Ul 20:17-18)
2. Genosida Helvetia, Genosida ini
terjadi pada abad ke-1 sebelum masehi yang dilakukan oleh kaisar romawi yaitu
julius caesar.
3. Genosida Keltik Adalah genosida
yang dilakukan oleh anglo-saxon inggris di britania raya dan irlandia sejak abad
ke-7 kepada bangsa celtic.
4. Genosida Bangsa Indian. Bangsa
indian merupakan bangsa yang menjadi penghuni paling utama di amerika sebelum
ditemukkannya amerika oleh columbus. Ketika orang-orang eropa masuk tahun
1492, maka mulailah terjadi genosida secara besar-besaran untuk meperangus bangsa
india.
5. Genosida Bangsa Aborijin. Suku
aborigin sudah mulai mendiami daerah australia semenjak sekian lama.
Ketika britania raya menginvasi australia dan ditemukannya australia oleh
penjelajah james cook. Maka dimulailah pembantaian terhadap orang aborigin tahun
1788. Pada tahun 1770, James Cook mendarat di pantai timur Australia dan
mengambil alih daerah tersebut dan menamakannya sebagai New South Wales, sebagai
bagian dari Britania Raya. Kolonisasi Inggris di Australia, yang dimulai pada
tahun 1788, menjadi bencana besar bagi penduduk aborigin Australia. Wabah
penyakit dari eropa, seperti cacar, campak dan influenza menyebar di daerah pendudukan.
Para pendatang, menganggap penduduk aborigin Australia sebagai nomad yang dapat
diusir dari tempatnya untuk digunakan sebagai kawasan pertanian. Hal ini
berakibat fatal, yaitu terputusnya bangsa aborigin dari tempat tinggal, air dan
sumber hidupnya. Terlebih lagi dengan kondisi mereka yang lemah akibat
penyakit. Kondisi ini mengakibatkan populasi bangsa aborigin berkurang hingga
90% pada periode antara 1788 ± 1900. Seluruh komunitas aborigin yang berada pada
daerah yang cukup subur di bagian selatan bahkan punah tanpa jejak.
6. Genosida bangsa Armenia. Merujuk
kepada sebuah peristiwa sekitar Perang Dunia I (dari tahun 1915 ± 1917)
ketika menurut laporan beberapa pihak, banyak orang Armenia dibantai oleh tentara
Kerajaan Ottoman Turki. Turki sampai sekarang masih menyangkal adanya pembantaian
atau genosida. Namun mereka mengakui bahwa memang terjadi kematian secara
besar-besaran yang terjadi karena peperangan dan hal-hal yang bersangkutan
seperti wabah penyakit dan kelaparan. Namun hal ini tidak terjadi secara sistematis. Namun
sebagian besar ilmuwan dari negara Barat dan Rusia menyatakan bahwa sebuah
genosida pernah terjadi dan hal ini dilaksanakan secara sistematis oleh kaum
Turki Muda. Sampai saat ini ada 22 negara yang mengakui adanya genosida
ini.Selama berabad-abad, Armenia ditaklukkan oleh orang Yunani, Romawi, Persia,
Bizantium,Mongol, Arab, Turki Ottoman, dan Rusia. Sejak abad ke-17 hingga masa
Perang Dunia I, sebagian besar tanah orang Armenia dikuasai oleh orang Turki
Ottoman, yang mengakibatkan orang Armenia menderita akibat diskriminasi,
penganiayaan agama, pajak yang berat dan tindakan kekerasan, meski mereka
merupakan salah satu suku bangsa minoritas terbesar dikerajaan Ottoman. Akibat
munculnya nasionalisme Armenia, orang Turki membantai beribu-ribu orang Armenia
antara tahun 1894 hingga 1896. Akan tetapi pembantaian yang paling
mengerikan terjadi pada bulan April 1915, saat berlangsungnya Perang Dunia I.
Ketika itu orang Turki melakukan pembersihan etnis dengan menggiring orang-orang
Armenia ke gurun pasir Suriah dan Mesopotamia. Menurut perkiraan para sejarawan,
antara 600.000 hingga 1,5 juta orang Armenia dibunuh atau mati kelaparan dalam
peristiwa ini. Pembantaian terhadap orangArmenia konon merupakan genosida
pertama pada abad ke-20.
7. Genosida Yahudi/ Holocaust. Holocaust
adalah genosida (pembantaian ras manusia) yang unik dan tersadis yang pernah
ada di muka bumi. Perusakannya dilakukan secara sistematis karena golongan
agama, ras, etnik, kebangsaan dan jenis kelamin terbantai dalam jumlah yang
belum tertandingi sampai sekarang. Bersamaan dengan jatuhnya korban bangsa
Yahudi, 9 atau 10 Juta orang Gipsi, Slavs (Sukudi Poles, Ukraina, and
Belarusia), homoseksual, dan orang-orang cacat serta tidak mampu dibunuh. Total
korban diperkirakan mencapai 20 Juta Manusia dibantai di kamp. konsentrasi milik
Nazi Jerman.
8. Genosida Jerman. Genosida ini
dilakukan kepada bangsa jerman oleh bangsa ceko, polandia, dan rusia pada
akhir perang dunia ke 2. Dilakukan di sebelah timur perbatasan
oder-neisse.
9. Genosida Kamboja. Genosida
ini dilakukan oleh pasukan khmer merah di kamboja. Khmer Merah
(sering kali disebut Khmer Rouge, yang merupakan namanya dalam Bahasa Perancis)
adalah cabang militer Partai Komunis Kampuchea (nama Kamboja kala itu). Khmer
adalah nama suku bangsa yang mendiami negara ini. Pada tahun 1960-an dan 1970-an,
Khmer Merah melaksanakan perang gerilya melawan rezim Pangeran Shihanouk dan
Jendral Lon Nol. Pada bulan April 1975, Khmer Merah yang dipimpin oleh Pol Pot
berhasil menggulingkan kekuasaan dan menjadi pemimpin Kamboja. Ia memerintah
sampai tahun 1979 dan dalam masa pemerintahannya, terjadi pembunuhan massal
terhadap kaum intelektual dan lain-lain. Setelah diusir oleh orang Vietnam,
Khmer Merah masih bercokol di daerah hutan di Kamboja. Pada dasawarsa
1990-an, Khmer Merah mengundurkan diri ke pegunungan Dongrek. Sudah sekian lama
PBB mencoba mendirikan sebuah tribunal untuk mengadili para anggota Khmer Merah.
Tetapi upaya ini secara kontinu dijegali oleh banyak politisi Kamboja
karena banyak yang memiliki hubungan dengan Khmer Merah. Akhirnya dicapai
kompromi pada tanggal 3 Oktober 2004 di mana akhirnya pemerintah mendukung
didirikannya sebuah tribunal.
10. Genosida Bangsa
Kurdi. Genosida ini dilakukan oleh rezim saddam husein yang memerintah irak
di seputaran tahun 1980. Suku Kurdi berasal dari rumpun bangsa Indo-Eropa.
Mereka dikenal sebagai suku yang mendiami daerah pegunungan di perbatasan Iraq,
Iran dan Turki sejak 8000 tahun yang lalu. Menurut Profesor Mehrdad R Izady,
seorang pakar Kurdi dari Universitas Harvard, sejarah suku ini dapat dibagi
menjadi 4 periode. Di mata dunia, Kurdi adalah potret etnis yang malang. Mereka
tercerai-berai di seantero empat negara berbeda: Turki, Suriah, Iraq dan Iran.
Sedihnya lagi, karena minoritas di keempat negara itu, sering kali kepentingan bangsa
Kurdi diabaikan oleh pemerintah masing-masing negara tempat mereka berdiam.
Akibatnya gampang ditebak, mereka ingin memisahkan diri dari negara induk
masing-masing lalu mendirikan negara Kurdi. Tentu saja keinginan mereka, yang
dinilai sebagai gerakan separatisme, segera ditentang oleh pemerintah
masing-masing negara. Bahkan tidak hanya ditentang, tetapi juga ditumpas. Itulah
yang menyebabkan Saddam membumihangus kawasan utara yang didiami Kurdi. Amerika
dan koalisinya membuat aturan zona larangan terbang di langit Iraq kawasan ini.
11. Genosida Indian Maya. Genosida ini
berhasil membunuh kurang lebih 75.000 indian maya. Dilakukan oleh
diktator guatemala efrain rios montt.
12. Genosida Rwanda Pembantaian di Rwanda, yang didunia internasional juga dikenal sebagai genosida Rwanda, adalah sebuah pembantaian 800.000 suku Tutsi dan Hutumoderat oleh sekelompok ekstremis Hutu yang dikenal sebagai Intera hamwe yang terjadi dalam periode 100 hari pada tahun 1994. Peristiwa ini bermula pada tanggal 6 April 1994, ketika Presiden Rwanda, Juvenal Habyarimana menjadi korban penembakan saat berada di dalam pesawat terbang. Beberapa sumber menyebutkan Juvenal Habyarimana tengah berada di dalam sebuah helikopter pemberian pemerintah Perancis. Saat itu, Habyarimana yang berasal dari etnis Hutu berada dalam satu heli dengan presiden Burundi, Cyprien Ntarymira. Mereka baru saja menghadiri pertemuan di Tanzania untuk membahas masalah Burundi. Sebagian sumber menyebutkan pesawat yang digunakan bukanlah helikopter melainkan pesawat jenis jet kecil Dassault Falcon. Peristiwa tragis penembakan Presiden Habyarimana kontan mengakhiri masa 2 tahun pemerintahannya. Lebih mengerikan lagi, peristiwa ini memicu pembantaian etnis besar-besaran di Rwanda. Hanya dalam beberapa jam setelah Habyarimana terbunuh, seluruh tempat di Rwanda langsung diblokade. Dalam seratus hari pembantaian berbagai kalangan mencatat tidak kurang dari 800.000 jiwa atau paling banyak sekitar satu juta jiwa etnis Tutsi menjadi korban pembantaian. Lalu setelah Kigali jatuh ke tangan oposisi RPF pada 4 Juli 1994, sekitar 300 mayat masih saja terlihat di alam terbuka di kota Nyarubuye berjarak 100 km dari timur Kigali. Korban yang jatuh di etnis lain (Twa dan Hutu) tidak diketahui, akan tetapi kemungkinan besar ada walaupun tidak banyak jumlahnya.
12. Genosida Rwanda Pembantaian di Rwanda, yang didunia internasional juga dikenal sebagai genosida Rwanda, adalah sebuah pembantaian 800.000 suku Tutsi dan Hutumoderat oleh sekelompok ekstremis Hutu yang dikenal sebagai Intera hamwe yang terjadi dalam periode 100 hari pada tahun 1994. Peristiwa ini bermula pada tanggal 6 April 1994, ketika Presiden Rwanda, Juvenal Habyarimana menjadi korban penembakan saat berada di dalam pesawat terbang. Beberapa sumber menyebutkan Juvenal Habyarimana tengah berada di dalam sebuah helikopter pemberian pemerintah Perancis. Saat itu, Habyarimana yang berasal dari etnis Hutu berada dalam satu heli dengan presiden Burundi, Cyprien Ntarymira. Mereka baru saja menghadiri pertemuan di Tanzania untuk membahas masalah Burundi. Sebagian sumber menyebutkan pesawat yang digunakan bukanlah helikopter melainkan pesawat jenis jet kecil Dassault Falcon. Peristiwa tragis penembakan Presiden Habyarimana kontan mengakhiri masa 2 tahun pemerintahannya. Lebih mengerikan lagi, peristiwa ini memicu pembantaian etnis besar-besaran di Rwanda. Hanya dalam beberapa jam setelah Habyarimana terbunuh, seluruh tempat di Rwanda langsung diblokade. Dalam seratus hari pembantaian berbagai kalangan mencatat tidak kurang dari 800.000 jiwa atau paling banyak sekitar satu juta jiwa etnis Tutsi menjadi korban pembantaian. Lalu setelah Kigali jatuh ke tangan oposisi RPF pada 4 Juli 1994, sekitar 300 mayat masih saja terlihat di alam terbuka di kota Nyarubuye berjarak 100 km dari timur Kigali. Korban yang jatuh di etnis lain (Twa dan Hutu) tidak diketahui, akan tetapi kemungkinan besar ada walaupun tidak banyak jumlahnya.
13. Genosida
Serebrenica. Pembantaian suku bangsa Bosnia dan Kroasia di Yugoslavia oleh
Serbia antara 1991 ±1996. Pembantaian Srebrenica (disebut juga Genosida
Srebrenica) merujuk kepada pembunuhan sekitar 8000 lelaki dan remaja etnis
Muslim Bosniak pada Juli 1995 di daerah Srebrenica, Bosnia oleh pasukan Serbia
Bosnia pimpinan Jenderal Ratko Mladi. Jenderal Mladic kini menjadi buronan internasional yang
telah didapati bersalah karena genosida dan berbagai kejahatan perang lain di
Yugoslavia. Pada 27 Februari 2007, Mahkamah Internasional menetapkan kejadian
ini sebagai sebuah genosida. Selain pasukan Serbia Bosnia, pasukan para militer
Serbia Scorpion (kala jengking) juga turut bersalah atas pembantaian
ini. Meskipun demikian, dalam keputusan Mahkamah Internasional tersebut
disebutkan bahwa Serbia tidak bersalah atas tindakan genosida. Namun, MI tetap
mengecam Serbia karena gagal mencegah ataupun mengadili pelaku pembantaian ini,
sekalipun Serbia memiliki hubungan erat dengan militer Serbia Bosnia. Menurut
Komisi Federal untuk Orang Hilang, jumlah korban yang dikonfirmasi sampai saat
ini mencapai 8.373 jiwa. Pembantaian Srebrenica dianggap secara meluas
sebagai pembunuhan massal terbesar di Eropa semenjak Perang Dunia II. Ia juga
merupakan kejadian pertama yang ditetapkan sebagai genosida secara hukum. Akibat
bentuk kejadian ini, jumlah sebenarnya, butiran terperinci, dan sebab kejadian
dipertikaikan sampai kini. Kejadian ini dianggap sebagai kejadian paling
menakutkan dan kontroversial dalam sejarah Eropa modern pasca Perang Dunia II. Pada
tahun 1992, peperangan pecah antara Serbia dan Bosnia. Karena kekejaman
dan pembersihan etnis yang dilakukan para tentara Serbia, umat Muslim Bosnia
harus mengungsi ke kamp-kamp pengungsian. Srebrenica adalah salah satu kamp
terbesar dan dinyatakan oleh PBB sebagai zona aman. Kamp itu sendiri dijaga oleh
400 penjaga perdamaian dari Negeri Belanda. Pada tanggal 6 Juli 1995, pasukan
Korps Drina dari tentara Serbia Bosnia mulai menggempur pos-pos tentara Belanda
di Srebrenica. Pada tanggal 11 Juli pasukan Serbia memasuki Srebrenica.
Anak-anak, wanita dan orang tua berkumpul di Potocari untuk mencari perlindungan
dari pasukan Belanda. Pada 12 Juli, pasukan Serbia mulai memisahkan
laki-laki berumur 12-77 untuk ³diinterogasi´. Pada tanggal 13 Juli pembantaian
pertama terjadi digudang dekat desa Kravica. Pasukan Belanda menyerahkan 5000
pengungsi Bosnia kepada pasukan Serbia, untuk ditukarkan dengan 14 tentara
Belanda yang ditahan pihak Serbia. Pembantaian terus berlangsung. Pada 16 Juli
berita adanya pembantaian mulai tersebar. Tentara Belanda meninggalkan
Srebrenica, dan juga meninggalkan persenjataan dan perlengkapan mereka. Selama 5
hari pembantaian ini, 8000 Muslim Bosnia telah terbunuh.
14. Genosida
Darfur. Pembantaian kaum berkulit hitam di Darfur oleh milisi Janjaweed
di Sudan pada 2004.Janjaweed adalah suatu istilah yang merujuk terutama pada
orang-orang bersenjata di wilayahDarfur, Sudan bagian barat. Menurut definisi
PBB, Janjaweed terdiri dari para pejuang kulit hitam berbahasa Arab, yang
intinya berasal dari kaum Abbala (peternak unta) dengan melibatkan kaum Baggara
(peternak sapi). Sejak tahun 2003, kelompok ini telah menjadi aktor utama dalam
konflik Darfur, yang mempertentangkan kaum Arab Sudan nomaden dengan
populasinon-Arab Sudan yang menetap (sedentary) dalam perebutan sumber daya dan
alokasi lahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar