APM Picture

  • Replace This Text With Your Featured Post 1 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 3 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 4 Description.

Rabu, 11 Desember 2013

Kamu (masih) satu-satunya.. [OneShot]

Assalamualaikum :)

+++

 Assalamualaikum :)

 +++

Sekelebat masalalu berputar bak sebuah Film dihadapanku, seolah menarikku kembali kemasa itu. Dulu aku jadi peran utama, dan sekarang aku seperti menyaksikan sebuah teater yang aku perankan sendiri. Setetes air mata jatuh disudut mataku, dan penyesalan itu datang menyesakkan dadaku. Yang mampu kubisikkan hanya sebuah kalimat,’Maaf,Aku menyesal’.  Apa kabar Kakak ?

Rio menghela nafas panjang, ini bukan yang pertama. Setumpuk catatan-catatan kecil ada dihadapannya, dadanya serasa ditekan. Diusap pelan wajah lelahnya, kenapa semuanya harus serumit ini. Kalau memang gadis itu mencintainya kenapa ia membuat semua ini begitu rumit, tak lelahkah hatinya ? Hatinya tersenyum perih ketika mengingat apa yang terjadi di masa lalunya juga –mungkin- masa lalu gadis….nya.

“Eng Maaf kak, boleh minta tolong?” Rio menoleh ketika disadari ada seseorang menyentuh lembut bahunya dan ia merasakan desiran aneh yang memang tak pernah dirasanya sebelumnya. Gadis itu itu tampak gelisah, terlihat dari raut wajahnya dan membuat hati Rio bergetar.
“Ya?”
“Aku boleh minta tolong tungguin aku dijemput gak kak?” Dengan wajah menunduk seraya menggigit pelan bibir tipisnya, gadis itu benar-benar menggemaskan dimata Rio.
“Kenapa emangnya?”
“Aku anak baru. Belum ada yang deket, takut.”
“Kenapa sama gue gak takut?”
“Eng.. gak tau juga, tapi kakak aku liat lagi main basket sendirian, tapi kakak boleh tetep lanjut main kok. Aku liatin kakak aja.”
“Oke.” Dan Rio berlalu sambil men-drible santai bolanya.

+++
Aku sayang kakak. Maaf kalau aku buat kakak kecewa, kakak bisa balik lagi kesini ? Aku berharap jadi rumah buat kakak, sejauh apapun kakak pergi kakak bakal tetap balik kesini. Ke hati aku. Sekali lagi, Maaf kak. Aku menyesal. Apa kabar My Hero ?
Tok Tok Tok
Bunyi ketukan pintu mengalihkan perhatiannya pada setumpuk kertas yang telah usang itu, dengan cepat dimasukkan kembali kertas-kertas itu kedalam laci samping tempat tidurnya. Lalu diliriknya jam dinding yang menggantung dan menunjukkan pukul 11 lebih 25 menit, yang berarti ini tengah malam dan bibirnya berdecak kesal. Siapa yang menganggu waktu istirahatnya.
“Hallo Yo, gue mau cerita nih.”Ucap Ray, sahabatnya yang langsung menyelonong masuk dan duduk diranjangnya ketika pintu baru saja dibuka. Rio menghela nafas, tidurnya akan tertunda dan ia tak bisa berbuat apapun.
“Hm. Cewek ?”
“He’eh. Gue dijodohin masa’, sama anak temen Nyokap. Gile aje, tahun gini masih main jodoh-jodohan.”
“Nyokap lo ngebet pengen punya cucu kali,”
“Iya sih, tapi ceweknya baik kok. Cantik lagi. kayaknya gak bakal susah jatuh cinta sama dia.”
“Terus maksud lo cerita ke gue?”
“Gak ada. Pengen aja. Ya udah deh. Gue tidur dulu yaw.”

Rio kembali termenung setelah Ray kembali kekamarnya, fikirannya kembali melayang pada masa-masa yang menurutnya memberikan kenangan yang paling indah juga paling menyakitkan. Gadis itu Hebat sekali dalam musik.

“Kakak bisa main apa?”
“Basket.”
“Maksud aku alat music tauk.”Rio tersenyum melihat ekspresi gadis itu, benar-benar apa adanya, benar-benar polos dan dengan semua itu menarik hati Rio dan menempatkannya disudut yang membuat Rio nyaman dan enggan untuk beranjak.
“Oh. Gitar. Kenapa?” Dan ucapan Rio mampu menarik seluruh perhatiannya, Gadis itu segera berlari entah kemana dan kembali dengan menenteng sebuah gitar akustik, dan Rio bisa menebak apa yang diinginkan gadis itu.
“Main dong kak. Aku mau denger.” Rio tak menjawab,namun tangannya terulur mengambil gitar dan memangkunya. Hati Rio berdebar kencang melihat senyum manis itu dan bersumpah, gadis itu benar-benar memikat hatinya. Alunan merdu dari suara Rio dan tanpa sadar bibirnya terus tersenyum melantunkan lagu penuh cinta itu, menyampaikan pada gadis dihadapannya kalau ia memujanya.
“Kamu bisa main apa?”
“Gitar dikit kak, aku lebihmahir piano kata papa. Tapi lagi belajar main drum. Hehehe.”
“Pengen semua nih?”
“Iya dong. Nanti kalo udah lulus sma, aku mau masuk sekolah musik dan wujudin cita-cita aku jadi musisi hebat. Kayak maestro deh.” Jawabnya penuh tekad dan senyum lebar diwajahnya, membuat Rio menangkat tangannya dan mengelus pelan puncak kepala gadis itu penuh sayang.
“Amin.”

+++
Kakak, apa kabar disana ? Baik kan ? Aku disini baik-baik aja kak, hehe mungkin kabar aku gak penting buat kakak. Eh iya, Disana lagi musim apa kak ? Disini lagi musim hujan kak. Kalo hujan, aku jadi inget kakak terus. Inget waktu kita hujan-hujan bareng waktu itu, dan kejadian itu benar-benar gak bisa aku lupain. Maaf ya kak, Aku lancang masih sayang sama kakak. Kak, Maaf ya. Aku menyesal.
Bibir Rio tersenyum tipis, kejadian itu juga tak pernah hilang diingatannya. Kejadian yang menjadi kehebohan disekolah dan entah mengapa Rio bangga pernah melakukan itu. Saat itu, menurut kabar Gadisnya –sekarang entah masih atau tidak-  dibully oleh anak seangkatannya yang baru diketahuinya setelah kejadian itu, kalau cewek tersebut suka padanya dan tidak suka pada gadisnya. Entah bagaimana caranya, gadisnya berdiri didepan tiang bendera padahal hari itu hujan deras, dan tak ingin beranjak dari sana.

“Yo, cewek lo dibully noh. Berdiri didepan tiang bendera.”Rio yang saat itu sedang duduk dikantin bersama beberapa temannya, langsung berdiri dan berlari kearah lapangan upacara bendera dan mendapati gadisnya berdiri sambil menggigil kedinginan. Dibuka dengan cepat jaket yang menempel ditubuhnya dan berlari menembus hujan, dan memayungi –setengah memeluk- gadis itu dan membawanya keluar lapangan, memakaikan jaketnya pada gadis itu karna seragamnya yang tipis akan membuat gadis itu masuk angin.
“Kamu apa-apaan sih, kan tau hujan. Ngapain berdiri disitu?”Tanya Rio setengah kesal,sambil menggosok pelan kedua lengan gadisnya.
“Kalo aku gak lakuin itu, mereka bakal ganggu kakak. Bakal buka rahasia kakak.”
“Rahasia apaan sih? Sampai kamu bela-belaan sampe begini?”
“Kakak sama kak Iyel…”Rio memeluk tubuh mungil itu menyurutkan suara itu kembali dan yang dirasakannya hanya kehangatan. Setelah melepas pelukannya, Rio memegang kedua pipi pucat itu, mengelusnya pelan.
“Apapun nanti yang mereka lakuin ke kamu, kamu bilang ke aku. Biar aku yang hadepin mereka,Oke?”
“Tapi nanti aku..”
“Gak ada tapi-tapian. Kamu pacar aku, kamu tanggung jawab aku. Janji sama aku?”
“Iya. Aku janji. Maaf kak, ngerepotin kakak.”

Selamat Pagi My Hero, apa kabar dirimu disana ? Aku harap baik-baik aja. Hehe. Kak, disini hujan lagi nih. Aku jadi inget kakak lagi. Inget waktu kita dihalte gak kak ? Aku bener-bener gak nyangka kakak ngelakuin itu. Makasih ya kak, udah jadi bagian dalam hidup ku dan pemilik hatiku. Sampai sekarang masih kak, masih seger diingatanku. Kak, masih sama, Aku minta maaf. Aku menyesal.

“Hei. Ngapain disini?”Tanya Rio menepuk pelan pundak gadis itu, sudah 3 bulan sejak pertama kali mereka ketemu dan mereka semakin dekat.
“Hehe. Nyariin kakak, aku sangka tadi kakak lagi main. Pengen liat, udah lama gak liat kakak main.”
“Hahaha. Udah sore banget, jadi gue gak main. Lagian bentar lagi hujan. Pulang yuk?”Gadis itu tampak kecewa terlihat dari ekspresinya namun akhirnya ikut berjalan juga disamping Rio.
“Dijemput apa mau bareng?”
“Bareng aja kak.”
“Naik bus loh.”
“Iya gak apa-apa. Boleh kan?” Rio hanya mengangguk sambil bersenandung pelan, dan gadis disampingnya hanya menunduk menikmati langkahnya. Tiba-tiba Hujan langsung datang dan mengguyur keduanya, dan dengan cepat Rio melepaskan jaketnya, menarik gadis itu mendekat dan memayungi mereka berdua.
“Hujan kan. Kita nunggu dihalte bentar ya, soalnya kalo hujan gini bus jarang lewat. Gak apa-apa kan?”tanya Rio dan terasa begitu dekat dengan gadis itu dan jantung keduanya berdebar kencang.
Ternyata disana tak ada siapapun, juga karna sudah pukul 5 sore wajar kalau halte itu sudah jarang dari orang-orang yang beraktivitas apalagi pelajar. Keduanya memutuskan untuk duduk disana. Gadis itu menggigil kedinginan dan Rio menangkap itu. Dipasangkan jaket putih itu pada tubuh mungilnya, dan digenggam erat kedua tangan yang memutih itu.
“Masih dingin?” Gadis itu hanya menggeleng sambil menggenggam balik kedua tangan kokoh Rio dan membuat bibir tipis Rio tertarik. Lama-lama hujan semakin deras dan tak ada yang bersuara diantara keduanya, hanya musik dari rintikan suara hujan yang jatuh pada atap halte, mengalir dan kembali jatuh pada jalanan. Sampai kata-kata itu terungkap dengan lembut dari keduanya.
“Aku sayang kamu.”Ucap Rio, gadis itu mendongak dan menatap Rio nanar dan Rio sama sekali tak membalasnya, pandangannya hanya menatap lurus kejalanan namun genggaman tangannya semakin erat.”Gak tau kenapa. Aku selalu mikirin kamu secara gak sadar, gak tau dari kapan juga. Mungkin dari pertama kamu minta tungguin jemputan atau lebih tepatnya kamu nonton aku main basket. Haha.” Tak ada balasan, karna tak ada pertanyaan. Yang terungkap hanya pernyataan.
“Kamu sayang aku?”Gadis itu mengangguk pelan lalu menunduk. Dan itu benar-benar membuat dada Rio lega.”Akujadi pacar kamu boleh?”Lagi-lagi gadis itu hanya mengangguk, dan membuat Rio gemas dilepakan genggaman dikedua tangannya dan beralih pada wajahnya.”Liat aku dan katakana kalo kamu mau.”Gadis itu mengangkat wajahnya dan menatap Rio lembut.
“Iya. Aku sayang kakak. Aku mau kakak jadi pacar aku.”

+++
Aku mungkin banyak salah. Aku mungkin gak peka sama perasaan kakak, tapi aku sayang sama kakak. Kakak tau, kakak yang pertama dan masih jadi yang pertama dan gak ada seorangpun yang menggantikan kakak disini. Dihati ini. Dan aku gak mau memberikan posisi itu untuk orang lain, aku mau yang memilikinya tetap kakak. Kakak Apa kabar ?

Drrrrtt Drrrrtt
Getaran handphone membuat fikiran Rio kembali teralihkan, diraihnya benda mungil dengan sejuta kecanggihan itu dan ada sebuah pesan masuk.

From : Ray Prasetya
Besok temenin gue ke Caffe Paradise  ya. Harus.
Sorry ganggu tidur lo bapak Direktur.

Rio merengut kesal, mengapa tidak tadi saja cowok itu berkata padanya. Dasar Ray, rutuknya dalam hati. Caffe Paradise membuatnya fikirannya kembali melayang jauh, disana tempat terakhirnya bersama gadis itu. Tempat semuanya bubar begitu saja, memang tak pernah ada kata putus. Namun entah bagaimana, Rio meninggalkannya tanpa alasan yang jelas. Mungkin jelas, cemburu. Yah, cemburu. Rio cemburu dan meninggalkan gadis itu begitu saja.

“Dia siapa?”Tanya Rio dingin menatap tajam pada gadis itu.
“Bukan siapa-siapa. Cuman temen dikelas aku kak. Gak ada apa-apa.”
“Lalu kenapa Foto itu terlihat begitu mesra?”
“Yaampun. Kak, aku dapet tugas tampil diacara ulang tahun Jurusan aku. Dan dia juga, kita disuruh duet.”
“Kenapa kamu gak nolak?”
“Nolak ? Kak, itu cuman sekedar duet biasa.”
“Kenapa pake pegangan tangan ?”
“Itu skenario Kak Rio. Plis percaya sama aku.”
“Gimana aku bisa percaya kalo foto itu jelasin semuanya kalo kamu selingkuh.”
“Aku gak selingkuh!”
“Haha. Pegangan tangan sama cowok lain, kenapa gak pake pelukan sekalian hah?”
“Terserah. Aku capek. Aku gak semurah itu. Aku bukan cewek murahan. Apa pernah aku sama cowok lain selain kakak ? Sedangkan kakak, jalan sama cewek lain aku pernah marah?”
“Mereka cuman temen.”
“Gitu juga dia. Kak, plis. Kita udah hampi 4 tahun dan kakak gak percaya aku? Kemana Kak Rio yanglemah lembut dan penyayang? Kakak udah mau wisuda, dan bakal pergi jauh. Plis, jangan buat semuanya memburuk kak. Aku gak mau kita pisah.”
“Justru karna aku gak mau kita pisah, ini Beda. Kamu pegangan tangan sama cowok lain. Apa pernah aku pegangan tangan sama cewek lain?”
“Terserah kak. Aku capek.”Gadis itu terdiam dengan nafas terengah-engah, menelungkupkan wajahnya pada meja tempat mereka makan –walau sebenarnya makanan itu belum disentuh sama sekali.
“Oke. Terserah.”Rio beranjak dan meninggalkan gadisnya. Benar-benar meninggalkannya.

+++
Selamat Malam My Hero,My Piano,My Guitar. Apa kabar ? Aku doain kakak baik-baik aja ya. Kak, mungkin ini yang terakhir dari aku. Aku udah gak bisa lagi kak, bukan hati aku yang mau berhenti, tapi keadaan mengharuskan aku buat berhenti. Kakak hanya perlu tau, aku masih sayang kakak. Disini masih punya kakak. Kak, Maaf kesalahanku yang dulu. Aku menyesal buat semuanya hancur seperti ini, namun aku sadar waktu gak akan pernah bisa berputar. Maaf, Aku sayang kakak.

“Yo, udah?”tanya Ray yang muncul dibalik pintu kamarnya. Rio mengangguk dan berjalan keluar kamarnya dan menyusul Ray kemobilnya,dan mengikuti Ray yang mengajak-atau lebih tepatnya memaksa-nya untuk ikutnya cowok itu yang katanya akan bertemu entah dengan siapa. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam, Rio sibuk memperhatikan jalan yang selalu macet dan memunculkan pengamen-pengamen kecil yang membawa ingatannya kembali pada gadisnya dimasa lalu, gadis itu luar biasa baik hati. Kaya namun sederhana, punya segalanya namun rendah hati dan gadis itu suka sekali dengan anak kecil.
“Yuk.”Ajak Ray mengingatkan Rio bahwa mereka telah sampai di Caffe tempat mereka akan makan siang. Rio mengangguk lantas mengikuti Ray melangkah pada meja yang sepertinya memang telah di-booking­-nya.”Makan apa lo?”
“Apa aja, Gue toilet bentar ya. Lo pesenin gue kayak biasa aja.”Dan cowok itu beranjak menjauh entah mau ngapain. Ketika ia balik telah ada seseorang yang duduk bersama Ray, Perempuan berambut panjang hitam sedikit bergelombang yang tak dikenalnya karna perempuan tersebut membelakanginya. Rio langsung saja duduk disamping gadis itu tanpa menoleh dan langsung meminum minuman yang ada dihadapannya.
“Yo, kenalin….”Ucapan Ray terhenti berganti dengan suara lirih yang membekukan Rio ditempatnya.
“Kak…Rio…”Rio terdiam, syaratnya serasa berhenti namun jantungnya berdetak dengan cepat lebih dari gendering perang, diputarnya arah badannya kearah gadis yang duduk disampingnya. Dan gadis itu sama dengan yang ada difikirannya. Gadis pemilik hatinya dimasa lalu dan sampai saat itu. Gadis yang selalu mengiriminya surat yang hanya berisi pesan pendek padahal jaraknya jauh dari Jakarta-London. Gadis dengan segala kesederhanaannya mampu meluluhlantakkan hati Rio. Gadis yang begitu polos namun memberikan sejuta warna dikehidupannya. Gadis itu gadis masa lalunya, Gadis itu Ratu dihatinya. Air mata bergulir pelan disudut matanya dan menjadi aliran anak sungai dikedua pipinya.
“I…If..Ify..”

+++
Ify, mungkin aku yang egois. Mungkin aku yang salah. Maafin aku Fy, aku masih tetap Rio yang dulu. Aku masih sama. Akupun begitu Fy, aku masih sangat sayang kamu. Kamu [masih] satu-satunya. Kalau bisa, aku akan kembali pulang Fy. Dan Rumahnya kamu. Aku sayang kamu.
+++

Hallo. Saya Yeyen Pratiwi.

Wassalamualaikum :)

Kamis, 28 November 2013

PENGGUNAAN BAHASA HANGEUL DI SUKU CIA CIA



ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA HANGOUL
PADA SUKU CIA - CIA KABUPATEN BAU BAU





















DISUSUN OLEH :







                            NAMA        : RIA ENES DWI PUTRI H 

                            NPM           :  1326020010

                            MK             : BAHASA INDONESIA











PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

TRI MANDIRI SAKTI

BENGKULU

2013



 PEMBAHASAN

 Bahasa Cia-Cia atau Bahasa Buton Selatan, ialah sejenis bahasa Austronesia yang ditutur di sekitar Kota Bau-Bau di selatan Pulau Buton di yang terletak di tenggara Pulau Sulawesi di Indonesia. Dulunya, bahasa Cia-Cia menggunakan sejenis abjad Arab bernama "Gundul" yang tidak memakai tanda untuk bunyi vokal.
Pada tahun 2009, bahasa ini menarik perhatian dunia ketika Kota Bau-Bau menerima tulisan Hangul Korea untuk dijadikan sistem tulisan bahasa Cia-Cia. Dan mengajar anak-anaknya sistem tulisan baru ini berpandukan buku teks yang dihasilkan oleh Persatuan Hunminjeongeum. Institut tersebut telah bertahun-tahun menyebarkan penggunaan abjad Korea ke kaum-kaum minoritas yang tiada sistem tulisan sendiri di merata Asia.


Abjad Cia-Cia
Konsonan
*
Latin
g
k
n
d
dh
t
r, l
m
b
v
bh
p
s
tiada (awal), ', ng (tengah, akhir)
j
c
H
IPA
[ɡ]
[k]
[n]
[ɗ]
[d]
[t]
[r], [l]
[m]
[ɓ]
[β]
[b]
[p]
[s]
-, [ʔ], [ŋ]
[dʒ]
[tʃ]
[h]
Vokal













Latin
a
e
o
u
i













IPA
[a]
[e]
[o]
[u]
[i]















 * bukanlah huruf yang terpisah. Konsonan /r/ dan /l/ tengah dibedakan dengan menulis huruf tunggal untuk /r/ dan ganda untuk /l/. Huruf ganda harus ditulis dalam dua suku kata. Konsonan /l/ akhir ditulis dengan huruf tunggal; untuk konsonan /r/ akhir, huruf vokal kosong ditambah. Huruf vokal kosong () juga digunakan untuk /l/ awal.
Dalam proses menyesuaikan hangul dalam struktur bahasa Cia-Cia, huruf yang tidak terpakai dalam bahasa Korea, digunakan lagi untuk mewakili konsonan /v/.
Contoh:
아디 세링 빨리 노논또 뗄레ᄫᅵ시. 아마노 노뽀옴바에 이아 나누몬또 뗄레ᄫᅵ시 꼴리에 노몰렝오.
Adi  sering   pali  nononto  televisi. Amano  nopo'ombae  ia   nanumonto  televisi  kolie  nomolengo.

Kosakata

Angka 1–10
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Bahasa Cia-Cia (Hangul)
디세
루아
똘루
빠아
을리마
노오
삐쭈
활루
시우아
옴뿔루
dise
rua
tolu
pa'a
lima
no'o
picu
walu
siua
Ompulu

Kata kerja

  • 부리                 buri                  'menulis'
  • 뽀가우                         pogau              'berbicara'
  • 바짜안                         baca'an                        'membaca.'

Kata nama

  • 까아나             ka'ana             'rumah'
  • 시골라                         sigola               'sekolah'
  • 사요르                         sayor               'sayur'
  • 보꾸                 boku                'buku'

Ucapan

  • 따리마 까시                            Tarima kasi                 'Terima kasih'
  • 인다우 미아노 찌아찌아         Indau miano Cia-Cia   'Saya orang Cia-Cia'
  • 인다우 뻬엘루 이소오                        Indau pe'elu iso'o        'Saya cinta kamu'
  • 모아뿌 이사우                                     Moapu isau                 'Maafkan saya'
  • 움베                                         Umbe                           'Ya'
  • 찌아                                         Cia                               'Tidak'
Demikian sedikit penjelasan tentang bahasa suku cia – cia. yang menggunakan aksara Hangeul-korea untuk menulis kata-kata. Dan aksara Hangeul itu sendiri di perkenalkan oleh seorang professor dari Seol Nationl Unirversity Lee Ho – young. Saat datang ke pemukiman suku tersebut, Lee pun mengajarkan huruf Hangeul kepada anggota suku sejak 21 Juli 2009. Tujuannya, agar Suku Cia-cia dapat memelihara bahasa aslinya meski menulis dengan huruf Korea.

Mereka menggunakan huruf Hangeul Menurut profesor dari Seol National University Lee Ho-Young, Suku Cia-cia sebenarnya bisa berbicara dalam Bahasa Indonesia. Namun suku tersebut buta huruf sehingga tidak bisa menulis.

"Cia-Cia sekarang dapat memelihara bahasa asalnya (dengan menuliskannya mengunakan Hangeul)," kata Lee seperti dilansir The Straits Times, Jumat (7/8/2009).
Selain membantu, Lee rupanya memiliki tujuan lain. Sebagai ahli bahasa, Lee ingin huruf Hangeul dapat digunakan di luar Korea. "Saya harap ini akan menjadi batu loncatan untuk untuk menyebarkan Hangeul ke luar," kata Lee.

Dari pernyatan Professor Lee Ho-Young dalam beerapa artikel kami berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh Professor Lee ini tidak hanya semata - mata ingin membantu suku Cia - cia tetapi ada niat terselubung dalam hai ini suatu politik untuk menyusupi dan munyebar luaskan bahasa Hangeul di masyarakat Cia - cia. Itu terlihat jelas dari upayanya untuk mengajarkan aksara Hangeul-korea. Itu menunjukan bahwa beliau hanya peduli pada pengembangan dan mempromosikan budaya mereka secara global tampa memperdulikan budaya asli masyarakat cia – cia.

Bahkan lebih dari itu pihak Pemerintah Kota Bau-Bau bekerja sama dengan Hunminjeongeum Research Institute, lembaga riset bahasa Korea telah menyusun bahan ajar kurikulum muatan lokal mengenai bahasa Cia-Cia dengan huruf Korea. Huruf ini dipelajari mulai dari tingkat SD hingga SMA. Sejak saat itulah nama Cia-Cia populer di Korea.

Banyak jurnalis dari Korea dan Jepang datang ke Bau-bau untuk meliput keantusiasan masyarakat sana akan bahasa Korea. Itu membuat beberapa kali liputan tentang Bau-Bau diputar di televisi internasional.

Plang-plang jalan di kota Bau-Bau juga banyak yang memakai abjad Hanguel. Beberapa siswa, guru, masyarakat Cia-Cia, serta pihak Pemkot Bau-Bau pernah diundang langsung ke Korea. Mereka mendemonstrasikan kemampuan menuliskan huruf Hanggeul untuk bahasa Cia-Cia. Bahkan, beberapa guru dari Korea didatangkan langsung ke Bau-Bau untuk mengajarkan huruf Haenggul. Mereka menyempurnakan kurikulum serta menjadi pembuka jalan bagi dibangunnya Pusat Kebudayaan Korea. Warga Cia-Cia sendiri melihat itu dengan penuh kebanggaan. Beberapa warga telah dikirim ke Korea untuk memperdalalm pengetahuan bahasa.

Tentu hal ini dapat menjadi kebanggan bagi kita warga Indonesia karena salah satu bagian negeri ini dapat dikenal luas oleh masyarakat global atau dapat pula menjadi pukulan bagi kita dan pemerintah khususnya yang dapat dikatakan kurang memiliki kepedulian bagi kebudayaannya sendiri.

Yang membuat kami bingung adalah “MENGAPA HARUS KEBUDAYAAN KOREA?”

Pertanyaan ini kami ajukan untuk memastikan alasan Pemerintah melegalkan adaptasi kebudayaan Korea bagi anak – anak suku Cia-cia. Objek sasaran ini sangat strategis. Sebab mereka adalah generasi baru dan nakhoda Buton ditengah samudera budaya daerah dan global.

            Dalam beberapa artikel yang pernah kami baca melalui beberapa situs internets selama ini, terhadap sejarah dan kebudayaan Buton, upaya sosialisasi dan adaptasi pemerintah ini tidak memiliki dasar  yang kuat. Bahkan, menurut kami apa yang dilakukan oleh
Professor Lee Ho-Young  itu hanyalah srategi dari pihak korea untuk menyebar luaskan kebudayaan korea dan upaya untuk memusnahkan kebudayaan Buton.

Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia memiliki beragam kebudayaan, berikut aksara dalam membuat perubahan pegetahuan dan nilai-nilai budayanya. Kita tidak perlu melihat terlalu jauh di Sulawesi misalnya, tiga daerah yang memiliki ikatan erat di masa lalu adalah Wolio (Buton), Wotu (Luwu), dan Layolo (Selayar). 

Ketiganya, dari hasil studi lingusitik, memiliki persentase kimiripan bahasa yang tinggi, yang mengindikasikan kedekatan akar kebudayaannya. Dalam kaitan itu, masyarakat Bugis-Makassar telah lama dikenal menggunakan aksara Lontara sebagai media komunikasinya. Tetapi, mengapa kita tidak beralternatif untuk menggunakan media itu? Terlepas dari aspek dominasi budaya dan politiknya, yang dimiliki setiap daerah itu, alternatif ini masih dalam batas-batas terawang kebudayaan nasional. Akhirnya, selamatkan kebudayaan daerah demi masa depan kebudayaan nasional.

Lagi pula menurut kami pemilihan dan penggunaan aksara Hangeul-korea sebagai media transformasi pengetahuan dan kebudayaan didak tepat karena seharusnyanya berlatarkan sejarah dan budaya masyarakat penggunanya. Sebagai contoh, pemanfaatan aksara Latin di Indonesia tidak lepas dari pengaruh bangsa Barat (Eropa) di Bumi Pertiwi pada masa silam. Demikian juga penggunaan aksara Pallawa pada sejumlah Prasasti di Pulau Jawa erat kaitannya dengan interaksi masyarakat Nusantara dengan masyarakat kebudayaan India, khususnya pada periode Hindu-Budha.

Atau alternatif lainnya adalah pemanfaatan aksara Arab dan Latin bagi kaum belia akademik Cia-cia. Penggunaan aksara Arab berbahasa Melayu, Arab, dan Wolio pada sejumlah naskah Buton merupakan buah interaksi pendukung kebudayaan itu di masa lalu. Aksara dan bahasa Arab, sebagai alat transformasi pesan-pesan Ilahi, tersebar seiring perkembangan agama Islam di Buton, dengan penganjur pada masa awalnya adalah Syekh Abdul Wahid dari Arab. Juga bahasa Melayu yang pernah menjadi lingua franca dalam dunia pelayaran dan perdagangan maritim Nusantara. Akar kebudayaan terakhir ini sangat kuat terutama pada fase awal sejarah politik Buton di abad XIII Masehi. Empat orang pengembara atau juga dikenal dengan Mia Pata Miana (Sijawangkati, Simalui, Sipanjonga, dan Sitamanajo) yang mendirikan Kerajaan Buton berasal dari Negeri Melayu di Semenanjung.

Pendeknya, bila tahap – tahap kebudayaan itu digunakan sebagai alat transformasi pengetahuan dan kebudayaan di Kota Bau-bau, maka jelas memiliki akar sejarah yang kuat. Sejalan dengan usaha itu pula, jika pihak Pemerintah Kota benar – benar besikeran ingin  menggunakan frase budaya (Asia) Timur di masyarakat Buton Cia-cia, maka menurut pendapat kami penggunaan  aksara China sedikit lebih tepat karena sedikit memiliki dasar sejarah dengan masyarakat Cia-cia. Mengapa kami berpendapat begitu? Karena dalam tradisi lisan Buton dikatakan, bahwa Ratu Buton pertama adalah Wa Kaa Kaa berasal dari China. Pendahulunya adalah Dungku Cangia yang menetap dan menjadi raja di Negeri Tobe-Tobe. Konon, setelah rombongan Wa Kaa Kaa mendarat di Wabula (Pasar Wajo), mereka bergabung dibawah pimpinan Dungku Cangia menuju Lelemangura, kelak menjadi pusat kerajaan. Dari Wa Kaa Kaa inilah, menurut tradisi lisan itu, berkembang masyarakat Cia-cia (di Wabula). 

Lalu, mengapa  aspek kebudayan Korea yang kini dipilih sebagai media perubahan pengetahuan dan kebudayaan bagi anak – anak suku Cia-cia di Kota Bau-bau? Jika pemerintah Korea bersimpati pada penyelamatan kebudayaan daerah di Indonesia, seperti diungkapkan oleh Professor Lee Ho-Young  dalam artikelnya, mengapa upaya yang dilakukan tidak berberdasarkan pada pemupukan kebudayaan daerah yang sudah ada sejak awal, sehingga dapat terjaga kelangsunga dan kelestarianya. Bukan menggantikannya, apalagi memaksakannya, dengan kebudayaan baru menggunakan pemikat teknologi dan bantuan kerjasama dalam pembangunan tapi tujuan sebenarnya untuk menyusupi kebudayaan korea kedalam budaya masyarakat cia cia

Penggunaan aksara Hangeul-Korea di Bau-bau mengingatkan kami akan apa yang pernah kami baca tentang kajian masalah suku cia – cia ini, menurut pendapat yang dikatakan oleh Bapak Antropologi Indonesia Koentjaraningrat, yaitu “praktek mentalitas menerabas”. Dalam artian demi mencari jalan pintas dan instan untuk sebuah popularitas publik, sebagai daerah yang mampu mengadaptasi dan menyembangkan kebudayaan asing di era global, tetapi dampaknya kekayaan kebudayaan nasional tergadai.

Mungkin pertanyaan nya sekarang bagimana cara kita menyelesaikan masalah bahasa suku cia – cia ini agar tidak berkepanjangan??? Tentu ini menjadi PR kita bersama.
Dan pertanyaan selanjutnya apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat Indonesia khususnya sebagai mahasiswa???
Bagaimana mungkin orang asinglah yang lebih peduli terhadap kebudayaan bangsa kita???
Ada beberapa hal yang menurut pendapat kami mengapa mengajarkan aksara Hangeul pada suku Cia – ciasangat tidak tepat karena dapat mempercepat kepunahan bahasa Cia-Cia dan bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Hal – hal tersebut akan kami jelaskan dibawah ini.

v  Hal pertama berhubungan dengan Undang-undang Kebahasaan yaitu UU No. 24 tahun 2009. Pada Pasal 42 ayat 1 disebutkan bahwa pemerintah daerah wajib melakukan pengembangkan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa daerah ini sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dijelaskan tata caranya pada ayat 2 yaitu dilakukan dengan cara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah di bawah koordinasi lembaga kebahasaan. Pada kasus Cia-Cia, terlihat jelas bahwa pemerintah Bau-Bau melakukan pelanggaran terhadap kedua ayat pada pasal 34 ini. Pemerintah Bau-Bau jelas secara sengaja tidak melakukan perlindungan terhadap bahasa Cia-Cia yaitu dengan membiarkan bahasa dan aksara Korea diajarkan pada suku Cia-Cia (pelanggaran pasal 1). Selain itu, pemerintah Bau-Bau melakukan kejasama ini tanpa sepengetahuan dan koordinasi dengan lembaga kebahasaan, dalam hal ini adalah Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional atau Balai Bahasa setempat (pelanggaran pasal 2), dan ini adalah jelas sebuah pelanggaran pelanggaran konstitusi yang dapat berakibat adanya tuntutan hukum bagi pemerintah daerah Bau-Bau.

v  Hal kedua berhubungan dengan politik bahasa. Dalam perspektif politik bahasa, mengizinkan tawaran pemerintah Korea untuk “mengkoreakan” bahasa Cia-Cia dengan cara mengajarkan aksara Hangeul kepada suku Cia-Cia seakan membuka pintu lebar-lebar kepada bangsa lain untuk berbuat yang serupa. Pemerintah Jepang yang sangat menggebu-gebu menunggu kesempatan serupa, pastinya akan menggunakan kasus Cia-Cia untuk menekan pemerintah Republik Indonesia agar diijinkan melakukan hal serupa. Jika pemerintah Jepang tidak diijinkan, berarti pemerintah Indonesia di anggap pilih kasih, dan ini dapat berdampak negatif pada hubungan bilateral dua negara. Bila diijinkan, maka akan ada banyak bangsa lain yang akan menawarkan hal serupa. Sangat ironis jika Indonesia yang selama ini dikenal kaya akan bahasa lokal kemudian berubah statusnya menjadi kaya karena menampung bahasa dan sistem tulisan negara-negara lain. Bantuan ekonomi dan promosi besar-besaran yang dilakukan pemerintah Koreapun sebagai timbal balik dari pengajaran bahasa Hangeul juga dapat berakibat negatif pada bahasa dan budaya Cia-Cia. Ketika banyak wisatawan maupun pemegang modal Korea datang ke Bau-Bau, sedangkan masyarakat Bau-Bau tidak siap, maka akan menyebabkan apa yang disebut cultural shock, laguage shock, dan mind shock (shock budaya, bahasa, dan pikiran) yang apabila tidak hati-hati dapat berdampat negatif pada pudarnya penggunaan bahasa dan budaya Cia-Cia karena proses asimilasi budaya yang ekstrem.

v  Hal ketiga berhubungan dengan budaya. Seperti yang telah disebutkan di atas, mengajarkan aksara Hangeul tidak mungkin bisa tanpa mengajarkan bahasa Korea. Mengajarkan bahasa Korea (yang telah baku) berarti pula mengajarkan tata bahasa Korea dan aspek-aspek linguistik lainnya. Jika hal-hal ini terjadi, interferensi bahasa Korea terhadap bahasa Cia-Cia akan sangat mungkin terjadi. Selain itu, mengajarkan bahasa Korea tidak mungkin pula dilakukan tanpa mengajarkan budayanya. Posisi budaya Korea yang lebih kuat (karena budaya bangsa dan bukan suku) akan menghegemoni budaya Cia-Cia, dan pada akhirnya budaya Cia-Cia akan hilang.

v  Hal keempat berhubungan dengan aspek pendidikan. Jika proses pembelajaran di Cia-Cia dilakukan dengan menggunakan aksara Hangeul, dan tiap siswa Cia-Cia lebih fasih menggunakan huruf Hangeul daripada huruf latin, maka hal ini tentu saja tidak baik bagi lulusan sekolah Cia-Cia, utamanya lulusan yang akan melanjutkan ke sekolah yang berada di luar daerah Cia-Cia. Bisa jadi, siswa dari Cia-Cia ini akan tertinggal dari siswa daerah lain karena kekurangmahirannya dalam menulis dengan huruf latin. Hal ini tentu saja ini dapat memperburuk kualitas pendidikan rakyat Cia-Cia

v  Hal kelima berhubungan dengan kemurnian bahasa Cia-Cia. Sistem aksara Hangeul bisa jadi berbeda dengan sistem bahasa lisan bahasa Cia-Cia. Untuk mencocokkan dua sistem berbeda ini dapat dilakukan dua cara, yaitu: (1) memodifikasi aksara Korea sehingga cocok engan bahasa Cia-Cia, atau (2) memodifikasi bahasa Cia-Cia sehingga cocok dengan aksara Korea. Apapun pilihannya, salah satu dari sistem ini harus mengalah dan mengalami modifikasi, sehingga output dari program ini adalah bahasa Cia-Cia yang ditulis dengan Aksara Hangeul yang sudah tidak murni lagi.

v  Hal keenam berhubungan dengan penelitian Linguistik. Penggunaan huruf Hangeul dapat menyulitkan proses kodifikasi dan perekaman bahasa yang dilakukan oleh linguis, etnolinguis, dialektologis nusantara. Kesulitan ini muncul karena untuk mempelajari bahasa Cia-Cia, para linguis nusantara harus melewati dua tahapan sulit yaitu mempelajari tulisan terlebih Hangeul dahulu baru kemudian mempelajari bahasa Cia-Cia itu sendiri. Ketika Linguis nusantara dihadapkan pada data-data tulis yaitu data-data bahasa Cia-Cia yang ditulis dengan menggunakan aksara Hangeul, linguis Nusantara tidak bisa tidak harus menguasai bahasa Korea dan aksara Hangeul untuk dapat memahami data-data tersebut. Ini jelas memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Dari beberapa hal tadi menurut pendapat kami solusi yang kami tawarkan untuk menanggulangi masalah bahasa suku Cia – cia ini yaitu bukan suatu tindakan untuk menghentikan atau menghapus aksara Hangeul tapi lebih ke tindakan meminimalisirkan penggunaan aksara Hangeul di suku Cia - cia agar tidak timbulnya dampak negative. Adapun solusi yang dapat dilakukan yaitu:

1.      Seharusnya pemerintah membentuk tim konservasi bahasa Cia-Cia oleh pemerintah Bau-Bau dengan menggandeng Balai Bahasa terdekat atau Pusat Bahasa Republik Indonesia sebagai rekan kerja. Fungsi Balai Bahasa atau Pusat Bahasa di sini adalah sebagai  konsultan sekaligus juga bila dibutuhkan dapat berperan sebagai pelaksana  upaya konservasi. Tim ini bertanggungjawab untuk memikirkan, merumuskan dan mengambil langkah-langkah strategis pemertahanan bahasa Cia-Cia dengan atau tanpa memutuskan kerja sama dengan pemerintah Korea.

2.      Setelah pemerintah membentuk tim tersebut, tim ini harus segera menyusun rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang untuk melakukan tindakan konkret yang berhubungan dengan konservasi bahasa

3.      Tim ini harus dapat menggenggam dukungan dari pemerintah daerah dan rakyat Bau-bau, karena tanpa dukungan yang besar, masalah Cia-Cia tidak akan terselesaikan. Karena dari apa yang telah kami paparkan di awal bahwa masyarakat Cia – cia sebagian besar pro terhadap penggunaan aksara Hangeul-korea di Cia - cia

4.      Adapun tindakan yang  mungkin dapat dilakukan oleh tim ini dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah adalah:  (1) memastikan bahwa pemerintah daerah menerbitkan Peraturan Daerah (PERDA) yang menyatakan bahwa (a) pengajaran bahasa Hangeul hanya dilakukan pada matapelajaran muatan lokal bahasa Cia-Cia saja, (b) untuk mata pelajaran lainnya wajib disampaikan dengan bahasa pengantar lisan bahasa Indonesia atau Cia-Cia, dengan sistem tulis adalah sistem latin, (2) memastikan bahwa tuturan bahasa Cia-Cia apapun yang ditulis dalam bahasa Hangeul harus didampingi oleh tulisan dengan sistem penulisan aksara latin. Ini untuk memastikan bahwa siswa Cia-Cia kenal juga pada huruf latin.

5.      Tim ini juga harus dapat membentuk beberapa orang (subtim) untuk dapat ikut berpartisipasi dalam proses pengajaran aksara Hangeul. Subtim ini tidak hanya berfungsi sebagai monitorer proses pengajaran, namun juga berfungsi petugas magang program kerjasama pengajaran aksara Hangeul tersebut. Dengan terlibat dalam proses pengajaran aksara Hangeul, subtim ini pastinya akan belajar aksara Hangeul dan bahasa Korea. Kelak pengetahuan (berupa metode pengajaran Hangeul yang praktis) yang subtim ini dapatkan selama proses kerjasama dengan pemerintah Korea dapat digunakan untuk mengembangkan bahasa Cia-Cia dengan menggunakan sistem tulis latin

6.      Setelah masa berlaku kerjasama habis, tim konservasi harus dapat mendesak pemerintah Bau-Bau untuk menyatakan diri tidak melajutkan kontrak kerjasama.

7.      Dan kami piker kerja tim ini masih belum berakhir meskipun kerjasama pemerintah Bau-Bau dan Korea telah berakhir. Tim konsevasi harus dapat melakukan langkah-langkah konservasi lanjut karena meskipun kerjasama pemerintah Bau-Bau telah selesai, status bahasa Cia-Cia yang bukan bahasa resmi menjadikan bahasa Cia-Cia masih rentan punah. Adapun langkah-langkah lanjut yang harus dilakukan terbagi dalam empat fase yaitu: (1) Standarisasi Bahasa Cia-Cia yaitu melakukan pembakuan bahasa Cia-Cia dibidang ejaan, istilah, tatabahasa dan leksikon sehingga kerancuan yang terjadi dalam masyarakat tentang bagaimana seharusnya menuliskan kata dalam bahasa Cia-Cia dengan menggunakan aksara latin tidak terjadi. (2) Renaisansi buku berbahasa Cia-Cia yaitu dengan cara memberikan kesempatan kepada kaum intelektual, sastrawan, pendidik,  budayawan Cia-Cia untuk menulis buku sastra berbahasa Cia-Cia seperti kumpulan syair, dongeng dan pantun berbahasa Cia-Cia dengan menggunakan huruf Latin. (3) Promosi sastra dan budaya Cia-Cia melalui berbagai media seperti surat kabar dan televisi. Forum-forum resmi seperti seminar, lokakarya dan konferensi tentang sastra Cia-Cia harus diagendakan secara rutin tiap tahun. (4) Konservasi Sastra Cia-Cia dengan cara melakukan kegiatan inventarisasi, penelitian di bidang sastra dan bahasa, dan diskusi-diskusi tentang Cia-Cia.

8.      Ketika kebugaran dan sintasan (survival) bahasa Cia-Cia telah didapat, maka tim ini dapat dibubarkan. Selama masa kerjanya, tim konservasi harus dapat meyakinkan pemerintah pusat untuk mengeluarkan kebijakan dan penegasan pada pemerintah daerah yang ada di Indonesia bahwa kerjasama dengan pemerintah asing semacam kerjasama pemerintah Bau-Bau dengan pemerintah Korea adalah salah dan melanggar Undang-Undang, dan kesalahan selanjutnya tidak akan ditolelir.

Dampak yang mungkin akan terjadi jika masalah suku cia – cia ini di biarkan begitu saja tampa ada penenganan dan tidakan serius dari Pemerintah maka kabupaten bau – bau khusus nya suku cia – cia akan melepaskan diri dari NKRI. Tentu kita semua tidak ingin itu sampai terjadi. Semoga, kasus bahasa Cia-Cia akan menjadi satu-satunya kasus terakhir yang berhubungan dengan bahasa-bahasa ibu di Nusantara.
Dan juga penggunaan bahasa alay dan bahasa politisi dalam kehidupan sehari – hari juga merupakan suatu masalah yang tidak kalah pentingnya dari permasalahan bahasa suku cia – cia. Berikut adalah contoh bahasa alay yang sering digunakan oleh anak remaja Indonesia dalam membuat pesan singkat atau SMS. Dan juga bahasa Politisi yang  sering digunakan oleh para pejabat Negara :
Bahasa Alay
1 Anak baru gede : ABG
20 Hate (benci) : H8
2 All for you : A4u
21 I see (saya tau) : IC
3 Face to face (Berhadapan) : F2F
22 Jaga Image : Jaim
4 Friend (teman) : F?
23 Jiji banget : Jibang
5 Before (sebelumnya) : B4
24 Kasian deh loe : KDL
6 Bosan total : BT
25 Itu derita loe : IDL
7 Because (sebab) : Cz
26 Emang gue pikirin : IGP
8 See you (sampai jumpa) : CU
27 Suka – suka gue : SSG
9 Emang bener : EmBer
28 Asal bunyi : AsBun
10 By The Way : Bdw
29 Cowok : Co
11 Kurang pergaulan : Kuper
30 Cewek : Ce
12 Telat mikir : TelMi
31 Gak pakai lama : GPL
13 Gagap tekhnologi : GapTek
32 Pacar : Gebetan
14 Jalan jalan sore : JJs
33 Dan : And
15 Percaya diri : Pe_De
34 OH. My God : OMG
16 Happy Birth Day : HBD
35 Salah tingkah : SalTing
17 Top banget : Top BGT
36 Ujung ujung duit : Uud
18 Curi-curi perhatian guru : Ccpg
37 Teman tapi mesra : Ttm
19 0rang gila : Orgil
38 Tidur : ZZZzz

Masalah ini  mempunyai pengaruh negatif bagi kelangsungan bahasa Indonesia. Pengaruh tersebut antara lain sebagai berikut ini :

1.        Masyarakat Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.

2.        Masyarakat Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

3.        Masyarakat Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4.        Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa alay. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.

5.        Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.”

Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa remi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa.
Melihat dampak negative yang terjadi sebagai akibat penggunaan bahasa alay ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan bahasa alay ini. Karena menurut pendapat kami, untuk menghilangkannya kami rasa itu sangatlah sulit atau bisa dikatakan tidak mungkin karna ini telah menjadi suatu kebiasaan. Dan beberapa cara itu yaitu sebagai berikut :
v Yang pertama, sebaiknya guru-guru bahasa Indonesia di sekolah lebih menekankan lagi bagaimana cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EYD.

v Yang kedua, pada saat berkomunikasi kita harus bisa membedakan dengan siapa kita berbicara, pada situasi formal atau nonformal. Dengan ini kita bisa menyeimbangkan penggunaan bahasa dengan baik agar bahasa alay tidak mendominasi kosakata yang kita miliki.

v Yang ketiga, mengurangi kebiasaan mengirim pesan singkat dengan tulisan yang aneh. Seperti  singkatan kata yang menjadi “yg”dan bukan “yank”, disamping mudah membacanya akan lebih efisien waktu dan tidak membuat si penerima pesan merasa kebingungan membaca tulisan kita.

v Yang keempat, banyak membaca tulisan yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Artinya di dalam buku tersebut terdapat tulisan yang formalitas dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Misalnya  wacana, berita, ataupun informasi dalam surat kabar.

v Yang kelima, sebaiknya kita rajin membaca KBBI, karena banyak kosakata bahasa Indonesia yang sudah banyak dilupakan. Ini adalah salah satu wujud  bangga terhadap bahasa kita
Cara yang seharusnya untuk mengurangi budaya berbahasa politisi yang  sering digunakan oleh para pejabat Negara yaitu :
1.        Seorang politisi seharusnya dibekali penggunaan bahasa yang baik Dan benar. Dia harus menguasai unsur-unsur bahasa baru bisa mengeluarkan statement. Seringkali statement yang kita dengar tidak memenuhi syarat kebakuan. Ceplas-ceplos.
2.        Kita bisa melihat karakter dan sikap mereka kalau sedang diwawancarai. Plin-plan. Omong A hari ini, besok omong B. Menggunakan bahasa-bahasa kasar, menyakiti orang, melecehkan. Sebagai contoh, di televisi politisi Ruhut Sitompul mengatakan: “Bangsat!”, sahutnya ketika beradu argumen di parlemen karena tak mampu menahan diri melawan “kata-kata” politikus dari partai
lain. Bak kehabisan akal, disebabkan keterbatasan kosa kata. Bahasa yang digunakan tak bernalar, tak berproses berfikir, sehingga kerapkali kita sebut "Asbun".
3.        Jadi, sebenarnya perlu seorang ahli bahasa di negeri ini sebagai juri, untuk menguji statement para elit politik kita, supaya yang mendengar tidak kebingungan dan salah tafsir.
Jelasnya, para politisi perlu belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga nalarnya juga benar. Sangat perlu kalau setiap politisi yang mengeluarkan statement perlu diuji bahasanya. Hemat saya, saat seorang politisi yang berbicara hendaknya memikirkan terlebih dahulu statement yang ingin dikeluarkan agar yang mendengar mudah mencernanya.

Demikianlah penjelasan kami tentang penggunaan bahasa suku Cia – cia, penggunaan bahasa alay di kalangan remaja dan bahasa politisi yang digunakan oleh kalangan pejabat Negara yang tampa mereka dan bahkan kita sadari bahwa itu semua dapan menyebabkan memudarnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.




DAFTAR PUSTAKA

Karya Ilmiah
  1. Adina Dwirezanti, 2012, “Budaya Populer Sebagai Alat Diplomasi Publik:
  2. Analisa Peran Korean Wave Dalam Diplomasi Publik Korea Periode
Internet
  1. Agenda dan Prestasi Pemerintah Kota Baubau, http://www.baubaukota.go.id   diunduh pada tanggal 24 Januari 2013.
  2. Los Angeles Times, Korea Scripts an Indonesian Tribes survival, http://articles.latimes.com/2009/dec/27/world/la-fg-korea-alphabet27-2009dec27
  3. http://samedi.livejournal.com/357274 .html, diakses pada tanggal 5 Mei 2013 pukul 13.12 WITA
  4. http://www.seoulselection.com/publishing/?q=design , diakses pada tanggal 5 Mei 2011, pukul 13.07 WITA.
http://www.baubaukota.go.id/newsview/214/walikota.seoul.undang.duta.seni.baub au.html diakses pada tanggal 5 Mei 2013, pukul 13.07 WITA.129